tahapan studi riset operasional
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama
terdiri dari penentuan tujuan optimasi, identifikasi alternatif keputusan dan
sumber daya yang membatasi kegiatan atau aktifitas untuk mencapai tujuan. Merumuskan
atau mendefinisikan persoalan yang akan dipecahkan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai berdasarkan keadaan objektif. Biasanya harus memperhatikan tiga
hal yaitu : Pertama, uraian yang tepat mengenai tujuan yang akan
dicapai, kedua, identifikasi daripada adanya alternatif dalam keputusan
yang menyangkut suatu sistem, ketiga, mengenali adanya
pembatasan-pembatasan (limitation, restriction dan juga
persyaratan-persyaratan yang diperlukan sistem yang bersangkutan dengan
pemecahan persoalan).
Tahapan ini akan dilakukan secara bersama-sama
antara analis Riset Operasional dengan pengguna atau pengambil keputusan. Jika
identifikasi permasalahan sudah jelas dan lengkap, model keputusan dapat
dibangun
Salah satu alasan pembentukan model dalam
riset operasional adalah untuk menemukan variabel-variabel apa yang penting dan
menonjol yang berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara
variabel-variabel itu. Teknik-teknik kuantitatif seperti statistik dan simulasi
bisa digunakan. Model dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, misalnya
menurut jenisnya, dimensinya, fungsinya, tujuannya, subyeknya, atau derajatnya.
Kriteria yang paling biasa adalah jenis model yang meliputi iconoc
(physical), analogue (diagramatic) dan symbolic (mathematical).
Model yang paling tepat harus digunakan, karena
kesalahan pembentukan model akan mengakibatkan kesalahan pencapaian solusi
optimum. Pemilihan model juga akan didasarkan pada waktu dan biaya yang
tersedia. Tahapan penyelesaian model dilakukan dengan memilih salah satu teknik
yang tersedia di RO. Penyelesaian dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak
komputer karena cukup tersedia perangkat lunak dengan berbagai kemampuan di
pasaran. Untuk model yang sederhana tentunya dengan mudah dapat diselesaikan
secara manual dengan atau tanpa bantuan kalkulator.
Model dinyatakan valid jika dapat memberikan
prediksi yang masuk akal akan kinerja sistem. Metode umum yang digunakan untuk
memeriksa validitas model adalah membandingkan solusi yang diperoleh dengan
data lalu yang tersedia dari sistem nyata. Model dikatakan valid jika pada
kondisi input yang sama dengan sistem nyata menghasilkan kinerja sistem yang
sama dengan sistem nyata. Dengan kata lain bahwa model sah
(valid) apabila dapat memberikan prediksi yang dapat dipercaya dari hasil
proses suatu sistem, disamping diakui adanya ketidaktepatan dari model tersebut
untuk mewakili keadaan yang sebenarnya terjadi (real world)
Tahap terakhir merupakan implementasi. Tahapan
ini mencakup penerjemahan solusi optimal yang diperoleh pada tahap penyelesaian
model ke dalam instruksi operasional yang dapat dimengerti oleh individu yang
menjalankan sistem.
Tahapan utama dalam studi Riset Operasional
adalah:
§ Identifikasi
permasalahan.
Upaya untuk merumuskan atau menganalisis persoalan sehingga
jelas tujuan apa yang akan dicapai (objectives)
§ Pembangunan model.
Upaya dalam pembentukan model matematika untuk mencerminkan
persoalan yang akan dipecahkan.
§ Penyelesaian model.
Mencari pemecahan dari model yang telah
dibuat dalam tahap sebelumnya
§ Validasi model.
Menguji model dan hasil pemecahan dari
penggunaan model.
§ Implementasi hasil
akhir.
2.3 Aplikasi Riset Operasional
Aplikasi riset operasional tentunya dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan. Dalam permasalahan yang kompleks pengambilan
keputusan tidak lagi ditunjang hanya oleh intuisi pimpinan (management)
melainkan didukung oleh hasil analisis dari kumpulan data yang ada. Pembuatan keputusan merupakan bagian kunci
kegiatan eksekutif, manajer, karyawan, setiap manusia dalam kehidupannya.
Pengambilan keputusan tradisional dan modern
dapat dibedakan dalam sebagai berikut :
Model keputusan merupakan alat yang
menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan
identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif keputusan yang tersedia.
Salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis alternatif keputusan adalah
Riset Operasional. Riset Operasional merupakan metode pengoptimalan proses
pengambilan keputusan yang dibatasi ketersediaan sumber daya. Penggunaan riset
operasional sangat luas, pendekatannya menggunakan metode ilmiah. Proses
pengoptimalan mulai dengan pengamatan yang mendalam dan formulasi masalah lalu
diikuti dengan pembentukan model ilmiah (khususnya model matematik) yang
menggambarkan inti sistem nyata. Model yang dibentuk harus mencukupi sebagai
representasi tepat sifat-sifat penting situasi, sehingga kesimpulan yang
ditarik dari model valid untuk permasalahan nyata. Kontribusi riset operasional
berasal dari :
§ Penstrukturan
situasi dunia nyata ke model matematik, menggambarkan elemen penting sehingga
penyelesaian yang relevan ke tujuan pengambil keputusan diperoleh, termasuk
mencari permasalahan dalam konteks keseluruhan sistem.
§ Mengeksplor
struktur setiap penyelesaian dan mengembangkan prosedur sistematis untuk
mendapatkannya.
§ Mengembangkan
suatu penyelesaian, termasuk teori matematik jika perlu, yang menghasilkan
nilai optimal ukuran sistem yang diinginkan (atau mungkin membandingkan
alternatif tindakan dengan mengevaluasi ukuran yang diinginkan).
Dilihat dari data yang digunakan untuk
memfasilitasi, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi keputusan pasti,
berisiko dan tidak pasti. Keputusan pasti didukung oleh data-data pasti.
Diantara keputusan pasti dan tidak pasti ada keputusan beresiko. Pengambilan
keputusan berisiko didukung oleh data yang tidak pasti, tetapi ketidakpastian
itu dapat dinyatakan dalam bentuk peluang.
Optimasi adalah proses pencarian solusi yang
terbaik; tidak selalu keuntungan paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan
pengoptimalan adalah memaksimumkan keuntungan; atau tidak selalu biaya paling
kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah meminimumkan biaya.
Tiga elemen permasalahan optimasi yang harus diidentifikasi, yaitu tujuan,
alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi. Tujuan bisa berbentuk
maksimisasi atau minimisasi. Bentuk maksimisasi digunakan jika tujuan
pengoptimalan berhubungan dengan keuntungan, penerimaan dan sejenisnya.
Sedangkan bentuk minimisasi akan dipilih jika tujuan pengoptimalan berhubungan
dengan biaya, waktu, jarak dan sejenisnya.
Alternatif keputusan yang tersedia tentunya
alternatif yang menggunakan sumber daya terbatas yang dimiliki pengambil
keputusan, merupakan aktifitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan. Sumber daya merupakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Sumber daya tersebut adalah :
§ Ketersediaannya
terbatas.
§ Keterbatasan sumber daya
inilah yang mengakibatkan dibutuhkannya proses optimasi.
§ Sumber daya bisa dalam
bentuk bahan baku, fasilitas produksi, jam kerja manusia (tenaga kerja), modal,
pangsa pasar, peraturan pemerintah, dan lain-lain.
Contoh-contoh permasalahan yang merupakan
lingkup riset operasional adalah :
§ Persoalan Biaya
Pemasaran Berbagai Produk
§ Perencanaan Produksi
§ Persoalan atau Masalah Pencampuran
§ Persoalan Transportasi
§ Persoalan Antrian dan Inventori
§ Persoalan Net Work
Planning atau PERT
Teknik-teknik yang telah dikembangkan dalam
aplikasi riset operasional diantaranya adalah sebagai berikut :
§ linear programming,
§ dynamic programming,
§ teori antrian,
§ teori inventori, teori permainan (game
theory), simulasi,
§ net work planning.
Comments
Post a Comment